Akhirnya, pernyataan yang dibuat oleh KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo—juga dikenal sebagai Mbah Benu—sebagai imam jamaah di masjid Aolia pada Jumat (5/4) menjadi lebih jelas.
Pernyataan Mbah Benu bahwa dia telah mengkomunikasikan lebaran jamaah masjid Aolia melalui telepon kepada Allah SWT telah menjadi perbincangan di media sosial.
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @ndorobei.official menunjukkan bahwa Mbah Benu telah membuat keputusan untuk mengadakan Idul Fitri pada Jumat (5/4) melalui telepon kepada Allah SWT.
Dalam video tersebut, Mbah Benu mengatakan, "Saya tidak melakukan perhitungan, saya menghubungi langsung Allah Ta'ala, "Ya Allah, tanggal 4 kemarin sudah 29 hari, kapan 1 Syawalnya?" Allah Ta'ala menjawab, "Jumat tanggal 5"."
Video ini kemudian menjadi viral di media sosial dan membuat netizen berbicara tentangnya. Sebagai pemimpin jamaah di masjid Aolia, Mbah Benu kemudian membuat video klarifikasi untuk menjelaskan pernyataannya yang menjadi viral.
Pada Jumat (5/4) malam, video klarifikasi Mbah Benu diunggah di akun Instagram @fokusyogyakarta.
Mbah Benu mengatakan bahwa istilah "menelpon Allah", yang dia gunakan untuk merayakan lebaran jamaah masjid Aolia, adalah istilah yang unik.
Dalam video yang diunggah pada Jumat (5/4) oleh akun Instagram @fokusyogyakarta, Mbah Benu mengatakan, "Terkait pernyataan saya tadi pagi tentang istilah 'menelpon gusti Allah SWT', sebenarnya itu hanya istilah."
Dia juga mengatakan bahwa pengalaman spiritualnya adalah alasan dia menggunakan istilah tersebut.
Selain itu, dia menyatakan, "Yang sebenarnya, ini adalah pengalaman spiritual saya dalam berkomunikasi batin dengan Allah SWT."
Mbah Benu tetap meminta maaf kepada semua orang yang mungkin merasa tersinggung oleh pernyataannya, meskipun dia sudah menjelaskan bagaimana peristiwa terjadi.
Sambil tersenyum ke kamera, dia mengatakan, "Saya dengan tulus memohon maaf kepada semua pihak jika pernyataan saya telah menyinggung atau membuat ketidaknyamanan. Terima kasih."
Sebelum Lebaran, orang Gunungkidul ini mengatakan mereka dapat menghubungi Allah melalui telepon.
Menurut Kyai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, atau Mbah Benu, pemimpin Jamaah Aolia Gunungkidul di Yogyakarta, dia telah menerima izin langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat Hari Raya Idul Fitri lebih awal dari jadwal.
Sekitar 190 anggota Aolia di Dusun Panggang III, Giriaharjo, Kabupaten Gunungkidul, melaksanakan salat Idul Fitri dan berbuka puasa bersama pada Jumat, 5 April 2024.
Mbah Benu memimpin salat Idul Fitri dan menjelaskan mengapa harus dilakukan lebih awal.
Meskipun demikian, Kementerian Agama menetapkan tanggal Idul Fitri pada 10 April 2024.
Mbah Benu mengatakan bahwa dia telah berbicara secara langsung dengan Allah SWT dan menerima jawaban bahwa 1 Syawal akan terjadi pada 5 April 2024.
Pengakuan ini menimbulkan diskusi di media sosial. Beberapa orang merasa bingung dan berpendapat bahwa pernyataan Mbah Benu melanggar hukum Islam karena hanya Nabi dan Rasul yang dapat berkomunikasi langsung dengan Tuhan.
Beberapa warganet kaget dengan klaim tersebut dan menyatakan pendapat mereka, tetapi ada juga yang menyatakan dukungan.
Sumber: https://radarlampung.bacakoran.co/read/6159/klarifikasi-telepon-allah-swt-dapat-izin-lebaran-duluan-mbah-benu-minta-maaf/15
No comments:
Post a Comment